Kejuaran Badminton Indonesia Open 2011 telah berakhir beberapa hari lalu, dan masih menjadi problematika umat akhir-akhir ini adalah tim Indonesia tidak mendapatkan gelar satupun disemua kelas jika menjadi tuan rumah. 😦
Mungkin kemunduran prestasi olahraga kita memang sudah dipuncaknya, harus segera dibenahi, dan melihat pertandingan kemarin kayaknya mereka terbebani harus bisa juara, sehingga mental mereka jatuh jika bermain di rumah sendiri.
Tapi mereka sudah berusaha untuk menampilkan permainan terbaik, karena yang jadi lawan adalah musuh bebuyutan yaitu dari china dan pemain dari sana adalah pemegang peringkat nomor 1 dunia. Kemarin bisa lihat langsung markis kido/hendra, liliana, bona bahkan mantan pemain terkenal kita susi susanti dan suaminya. Pemain malaysia lee chong we serta musuh bebuyutan taufik yaitu peter gade.
Sungguh berbeda suasana melihat pertandingan di teve dan di lapangan langsung, walau di lapangan kita hanya dapat melihat dari sudut pandang kita saja, berbeda dengan di teve kita bisa melihat dari berbagai sudut. Namun, aku tetap puas karena kehebatan para pemain tersebut, smash yang begitu keras sehingga mata tidak sempat melihat tapi shuttle cock masih bisa dikembalikan dg reflek yang cepat pula. Pantaslah jika mereka menjadi ujung tombak bangsa.
Yang disayangkan adalah banyaknya calo yang berkeliaran di sekitar istora senayan, memang pertandingan belum mulai tapi tiket di loket sudah sold out, dan di calo tiket masih banyak, alhasil harus membeli 2 kali lipat dari harga normal.. Semoga bisa lebih baik lagi tapi karena alasan perut maka hal ini akan susah diberantas. huh
Melalui ajang2 seperti inilah harusnya ditingkatkan lagi prestasinya karena mungkin  lewat dunia olahraga yang masih bisa membawa nama bangsa kita karena sudah buruknya citra bangsa ini di mata dunia Internasional.
Semoga badminton menjadi olahraga pembawa nama harum bangsa Indonesia lagi di kemudian hari seperti dulu lagi. AMIN