Beberapi hari kemarin lagi rame-ramenya bursa pencalonan ketua Umum yang baru PSSI, tapi ternyata yang maju untuk pemilihan periode yang baru ini yang dicalonkan tetap saja muka lama, dan 2 pesaing lainnya dinyatakan tidak lolos verifikasi. Sudah pasti bisa diduga oleh aku sendiri yang menduganya.. 😀 Alasan yang digembor-gemborkan adalah statuta fifa dan statuta pssi.
PSSI itu adalah negara di dalam negara kata orang-orang yang cangkruk di warung, tapi benar juga sih, karena PSSI independent dan tidak boleh ada intervensi atau campur tangan dari pemerintah. Jika sampai ada campur tangan pasti akan dikenakan sanksi oleh FIFA yaitu berupa tidak boleh Timnas Indonesia berlaga di Internasional. Itulah hebatnya PSSI makanya si Ketum yang lama tetap aja maju walau banyak yang tidak setuju. Entah ada apa di balik pencalonannya itu. Menurutku pemerintah haruslah tegas dan demi kemajuan persepakbolaan Indonesia di masa mendatang biar saja terkena sanksi toh yang rugi mungkin tidak semuanya, hanya golongan tertentu saja. Karena PSSI dana juga dari APBN masak pemerintah tidak boleh campur tangan, padahal tidak ada organisasi olah raga yang tidak di bawah pemerintah.
Kalau PSSI dapat sanksi dari FIFA, dana untuk PSSI bisa dialihkan ke olahraga lain yang lebih menjanjikan seperti bulutangkis atau dayung yang bisa berbicara prestasi di dunia Internasional. Walau sebenarnya tidak rela jika persebakbolaan akan mati jika terkena sanksi karena aku penggila bola, namun bagaimana lagi jika yang memimpin adalah tetap saja rezim itu. Sudah tidak ada prestasi, mafia dimana-mana, entah ada kepentingan kelompok tertentu di belakang tragedi ini.
Seharusnya semua calon diloloskan saja, toh nanti pasti belum tentu juga terpilih, jika seperti itu maka akan banyak suara negatif yang mencuat dipermukaan. Masak seorang Jendral Bintang 4 tidak lolos verifikasi, dari segi kepemimpinan pastilah layak, tidaklah mungkin kalau tidak layak, jika tidak layak pastinya tidak akan dipilih menjadi KSAD.
Cuma bisa berdoa dan berharap cepat disadarkan semuanya,Inilah watak pemimpin kita sekarang, sudah gagal tidak mau mundur dengan sendirinya. Kita lihat saja bagaimana nasib persepakbolaan kita di masa datang. Apakah akan berkembang ataukah mati prestasi berkelanjutan???